28 Mar 2024 Press Release
Share

Situasi Bisnis Terkini dan Strategi Diamond

•    DMND membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 9,2% dan peningkatan ekuitas sebesar 7,7% dibanding periode sebelumnya.
•    DMND berhasil menurunkan liabilitas sebesar 8,9% dibandingkan periode sebelumnya.

Sekilas Diamond Group 
Sejak Grup Diamond memulai usaha sebagai produsen es krim di tahun 1974, terhitung telah 50 tahun Diamond hadir di tengah masyarakat. Diamond Group memiliki empat fasilitas produksi,  dengan tiga diantaranya berada di kawasan industri MM2100 - Cikarang Barat dan satu fasilitas produksi yang berada di Cimahi. Hingga tahun 2023, DMND tercatat memiliki 23 titik distribusi langsung yang tersebar di kota-kota besar Indonesia.  


Kinerja Keuangan
Pada tahun 2023, Pendapatan DMND tercatat sebesar Rp9,24 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 9,2% dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp8,46 triliun, kenaikan tersebut disebabkan terutama karena pertumbuhan penjualan di segmen produk bermerek. Total aset DMND per 31 Desember 2023 tercatat sebesar Rp7,17triliun atau meningkat sebesar 4,2% dibandingkan Rp6,88 triliun pada 31 Desember 2022, kenaikan tersebut disebabkan oleh adanya kenaikan aset tidak lancar terutama aset tetap. Total liabilitas DMND adalah sebesar Rp1,33 triliun atau mengalami penurunan 8,99% dibandingkan Rp1,47 triliun per 31 Desember 2022, penurunan liabilitas disebabkan adanya penurunan liabilitas jangka pendek terutama utang bank. Total Ekuitas Perseroan per 31 Desember 2023 tercatat sebesar Rp5,83 triliun mengalami peningkatan 7,7% dibandingkan Rp5,41 triliun pada periode 31 Desember 2022, kenaikan ekuitas tersebut disebabkan oleh laba bersih yang dicatatkan selama tahun 2023.

Kinerja Operasional, Kondisi Ketidakpastian dan Strategi DMND
Kinerja operasional DMND pada tahun 2023 ini terpengaruh oleh meningkatnya ancaman rantai pasokan dan efek perang regional yang terjadi di Kawasan Eropa dan Timur Tengah. Hal tersebut memberikan dampak terhadap portofolio produk DMND terutama dalam hal pemenuhan target produksi dan penjualan. Lebih lanjut, fluktuasi nilai tukar rupiah juga merupakan salah satu ketidakpastian yang dihadapi oleh Perseroan saat ini.  Sebagai distributor dari berbagai merek global ternama, DMND menghadapi risiko fluktuasi nilai tukar mata uang yang memberikan tekanan pada margin Perseroan. Selain kedua hal tersebut, ketidakstabilan harga yang menyebabkan lingkungan inflasi telah mendorong masyarakat membatasi pengeluaran untuk keperluan yang tidak esensial, hal ini menyebabkan kenaikan harga bahan baku dan komponen biaya pokok penjualan lainnya. Sehubungan dengan faktor-faktor di atas, Perseroan telah mengambil serangkaian kebijakan, salah satunya adalah meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan setiap pemasok untuk meminimalisir kekosongan maupun penumpukan barang. Selain itu, Perseroan juga mengoptimalisasi pengelolaan modal kerja serta menyelaraskan portofolio produk Diamond berdasarkan permintaan pasar, dengan tujuan memastikan produk-produk Perseroan tetap diminati oleh pelanggan dan konsumen akhir di tengah tren inflasi.

Kebijakan tersebut diambil agar Perseroan dapat mencapai tujuannya, yaitu peningkatan pendapatan yang kuat dan berkelanjutan, mengoptimalkan keterjangkauan produk bagi pelanggan ritel, serta meningkatkan efektivitas tenaga penjualan dan kepuasan pelanggan.  Adapun strategi yang diambil oleh DMND adalah berfokus pada perluasan kanal penjualan, transformasi digital, penyelarasan produk, efisiensi biaya operasional dan pengelolaan modal kerja.  

Perluasan kanal penjualan dilakukan dengan terus memperluas jangkauan penjualan dengan memperkuat distribusi secara khusus ke sektor hotel, restoran dan kafe (Horeka), pasar modern, dan pasar tradisional guna mendapatkan jangkauan pasar yang lebih luas. Transformasi digital terus dilakukan dalam grup Diamond, memperkuat sistem keamanan IT, memperkuat koordinasi dan kolaborasi internal organisasi dan meningkatkan pengalaman pelanggan melalui adaptasi teknologi terbaru. Penyelarasan produk dilakukan melalui perluasan portofolio produk Perseroan dengan menambah lini produksi baru serta varian produk non-Diamond untuk menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan dan preferensi pelanggan. Selanjutnya, strategi efisiensi biaya operasional terus diterapkan DMND, secara khusus dengan menegosiasikan setiap komponen biaya operasional dengan pemasok dan rekan bisnis, serta mengelola biaya pinjaman untuk kebutuhan operasional. Sementara itu, pengelolaan modal kerja dilakukan dengan mereview dan menegosiasikan ulang termin pembayaran dengan pemasok, mendorong akurasi pengadaan persediaan, serta meningkatkan efisiensi proses penagihan.  


Tentang PT Diamond Food Indonesia Tbk.
PT Diamond Food Indonesia Tbk. merupakan sebuah perusahaan terkemuka di Indonesia yang menjalankan industri dan distribusi produk makanan dan minuman melalui Perusahaan Anak dan jasa konsultasi manajemen. Grup Diamond mulai beroperasi pada tahun 1973 sebagai produsen es krim, yang dikenal dengan nama es krim “Diamond”. Perkembangan dan transformasi menjadikan Grup Diamond berkembang menjadi perusahaan yang menjual produk consumer dengan platform terintegrasi, yang menggabungkan portofolio produk bermerek terkemuka produksi Diamond Group dan milik prinsipal internasional dalam berbagai kategori produk.


Siaran Pers ini diterbitkan oleh PT Diamond Food Indonesia Tbk (“DMND”) dan diedarkan hanya untuk tujuan informasi umum.  Semua opini dan estimasi yang disertakan dalam rilis ini merupakan penilaian kami pada tanggal ini dan dapat berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya.  DMND melepaskan segala tanggung jawab atau kewajiban apapun yang timbul yang mungkin ditimbulkan atau diderita oleh siapapun sebagai akibat dari ketergantungan pada keseluruhan atau sebagian dari isi siaran pers ini dan baik DMND maupun perusahaan afiliasinya serta karyawannya masing-masing tidak menerima tanggung jawab atas kesalahan, kelalaian, atau lainnya dalam siaran pers ini dan segala ketidakakuratan atau kelalaian yang mungkin timbul.
 

KEMBALI KE BERITA